Himpunan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah

Himpunan mahasiswa PLS merupakan suatu wadah untuk menampung aspirasi dari mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah dimana terdiri dari berbagai bidang seperti PSDM, Penalaran, Kewirausahaan, Kominfo, dan Senor.

Peringatan upacara HARDIKNAS di Rektorat UNY

Dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional, seluruh karyawan dan pegawai Universitas Negeri Yogyakarta dan mahasiswa penerima beasiswa mengikuti upacara bendera.

Pantai

Pantai merupakan salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh anak muda. Disinilah mereka melepas penat atas beban yang telah dilaluinya.

Kelompok Bermain (KB)

Kelompok Bermain (KB) Tunas Pertiwi yang berada di ds.Celungan Rt.04/ Rw.02, Sumberagung Moyudan Sleman memiliki potensi yang mampu mengembangkan kepribadian anak didik.

Keluarga

Keluarga merupakan suatu wadah sosial dimana tempat untuk bercurah antara suami, isteri dan anak. Dengan adanya keluarga, hidup akan tertata.

Selasa, 29 Mei 2012

"Sepatu Dahlan", sebuah potret tentang perjuangan

"Hidup, bagi orang miskin, harus dijalani apa adanya."

Kalimat itu ditulis oleh Dahlan Iskan sebagai pengantar sebuah novel yang diklaim oleh penulisnya Khrisna Pabihara sebagai diinspirasi oleh kisah hidup sang menteri.

Namun "Sepatu Dahlan", sebuah novel setebal 369 halaman dan 32 bab justru runtut bertutur mengenai perjuangan, kerja keras dan semangat pantang menyerah seorang anak miskin untuk mencapai masa depan yang jauh lebih baik dengan latar belakang peristiwa Gerakan 30 September PKI.

Sosok Dahlan kecil yang digambarkan oleh penulis dalam novel itu bukanlah orang yang pasrah terhadap keadaannya. Dahlan kecil dalam novel itu adalah seorang pejuang, pejuang bagi masa depannya tak peduli jalan berliku.

Dahlan, bocah miskin asal Kebon Dalem, Jawa Timur, berpeluh untuk mewujudkan mimpinya, yang semula sangat sederhana untuk ukuran sebagian besar anak Indonesia saat ini, yaitu sepasang sepatu dan sepeda.

Tapi dia tidak menyerah. Dari Kebon Dalem, kampung yang dilukiskan sebagai hanya memiliki enam buah gubuk yang letaknya saling berjauhan, Dahlan tekun menyusun langkah hingga akhirnya kini tertambat di salah satu kursi Kabinet Indonesia Bersatu II sebagai Menteri BUMN. Sebuah lompatan yang sangat mengagumkan jika merujuk pada novel "Sepatu Dahlan" yang menyebutkan bahwa nyaris seluruh lelaki dewasa di Kebon Dalem bekerja sebagai buruh atau kuli.

Walau, Dahlan kecil karena kondisi keluarganya yang berada di bawah garis kemiskinan juga terpaksa merasakan kerasnya hidup sebagai buruh. Setiap hari ia harus berjalan puluhan kilometer untuk bersekolah tanpa alas kaki.

Sepulang sekolah banyak pekerjaan yang harus dilakoninya demi sesuap tiwul, mulai dari "nguli nyeset", "nguli nandur" (menjual tenaga di sawah), sampai melatih tim voli anak-anak pengusaha tebu.

Berkat kerja kerasnya, Dahlan berhasil mengumpulkan uang untuk membeli sepeda secara mencicil dan kemudian dia bahkan mampu membeli dua pasang sepatu untuk dirinya dan adiknya. Sekalipun semua itu baru dapat diwujudkannya ketika ia duduk di kelas tiga SMA (Aliyah). Suatu jalan yang panjang untuk sepasang sepatu. Sepasang sepatu yang kemudian lebih banyak ditenteng oleh Dahlan karena ia merasa sayang menggunakannya.

"Takut rusak jadi sepatu ditenteng dan tetap nyeker (telanjang kaki) ke sekolah supaya sepatunya awet."

Namun Dahlan punya apologi untuk itu. Ia bukannya malas bekerja, ia menghabiskan waktu menjadi buruh di sawah berhari-hari dengan harapan dapat memperoleh upah untuk membeli sepatu namun ternyata setiap kali menerima upah setiap kali itu pula ada hal-hal lain yang lebih mendesak dibanding sepatu, misal beras, tepung singkong, cabai, gula atau minyak tanah.

"Mata berkunang-kunang, keringat bercucuran, lutut gemetaran, telinga mendenging...Siksaan akibat rasa lapar ini memang tak asing, tetapi masih saja berhasil mengusikku...Sungguh aku butuh tidur. Sejenak pun bolehlah, Supaya lapar ini terlupakan," tulis Khrisna guna menggambarkan kerasnya kehidupan Dahlan kecil untuk mencapai mimpinya yang "sederhana".

Lempar Sepatu
Dalam acara peluncuran novel "Sepatu Dahlan" di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (27/5), Dahlan kembali melakukan aksi "melempar". Tapi bukan kursi yang dia lempar namun sepatu yang ia pakai.

"Saya copot, lempar ke anda dan saya pakai buatan Indonesia," katanya. Pelemparan sepatu itu merupakan bentuk dari penolakannya terhadap sepatu buatan luar negeri.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa novel "Sepatu Dahlan" adalah satu bentuk teguran baginya selaku pejabat publik untuk tidak lagi menggunakan sepatu buatan luar negeri.

Setelah melempar sepatunya, Dahlan kemudian mengawali Gerakan Sepatu untuk Anak Indonesia dengan membagikan sekitar 1.000 sepatu untuk anak-anak Sekolah Dasar di seluruh sudut Jakarta.

Aksi "bagi-bagi" sepatu itu memperoleh rekor dari Museum Rekor Indonesia sebagai gerakan berbagi sepatu terbanyak karena ditargetkan akan memberikan lebih dari 3.600 pasang sepatu bagi anak-anak Indonesia.

Terkait novel yang disebut terinspirasi dari kisah hidupnya, Dahlan mengaku kaget saat pertama kali memperoleh informasi mengenai penulisan novel tersebut. Novel itu, katanya, juga membuat dia penasaran karena dia adalah seorang penikmat novel.

Namun ia memuji kepiawaian sang penulis yang mampu menghidupkan kisah hidupnya. Tetapi, Dahlan mengingatkan bahwa beberapa adegan dan tokoh yang terdapat dalam novel itu adalah fiktif walau semangatnya sama.

Novel "Sepatu Dahlan" adalah bagian pertama dari trilogi novel inspirasi Dahlan Iskan yang ditulis oleh Khrisna Pabichara dan diterbitkan oleh Noura Books. Dalam buku itu dikisahkan masa kecil Dahlan Iskan yang tumbuh besar dengan dua impian yaitu sepatu dan sepeda serta kisahnya dengan seorang gadis bernama Aisha.

Menurut Khrisna, Dahlan kecil yang hidup di bawah garis kemiskinan tidak tega menyampaikan impiannya kepada orang tuanya sehingga dia berusaha untuk mewujudkannya dengan usahanya sendiri. Setiap hari ia harus berjalan puluhan kilometer untuk bersekolah tanpa alas kaki. Sepulang sekolah banyak pekerjaan yang harus dilakoninya demi sesuap tiwul.

Buku itu juga menyebutkan bahwa di usia mudanya, Dahlan sudah banyak merasakan kehilangan, yang semua tertuang dalam catatan hariannya.

Namun sekalipun novel itu terinspirasi oleh kehidupan Dahlan, Khrisna menjelaskan bahwa sebagian tokoh dan kisah di dalam novel "Sepatu Dahlan" merupakan hasil imajinasinya.

Dalam acara peluncuran novel itu hadir juga sejumlah tokoh antara lain Ary Ginanjar Agustian, Tina Talisa, Putra Nababan dan Abdillah Toha, yang bergantian memberikan pandangannya atas novel itu.

"...setelah membaca buku ini, segalanya terkonfirmasi. Kesederhanaan, rendah hati dan kerja keras yang dibarengi keteguhan hati, bukanlah sekedar gebrakan," kata pembawa acara berita Putra Nababan.

Ia mengatakan bahwa novel "Sepatu Dahlan" membuatnya lebih banyak bersyukur atas segala karunia yang diterimanya dalam kehidupan sehari-hari.

"Pagi ini saya memakaikan sepatu kepada anak saya dan saya bersyukur. Saya bayangkan kalau saya dan anak saya mengalami seperti itu," katanya.

Sementara itu pembawa acara yang lain, Tina Talisa, mengatakan bahwa novel tersebut menginspirasinya untuk tidak pantang menyerah.

"Pada saat saya membaca saya menjadi sadar bahwa kalau kita mengeluh kita tidak akan mendapatkan apapun," katanya.

Sedangkan Ary Ginanjar menilai novel "Sepatu Dahlan" memiliki pesan besar yaitu agar pihak yang kaya bermanfaat dan pihak yang miskin bermartabat.

"Sepatu Dahlan adalah sebuah makna kebebasan. Sebuah makna dimana kita keluar dari segala hal birokrasi," katanya.

Novel "Sepatu Dahlan" menurut politisi Abdillah Toha akan diikuti oleh "Surat Dahlan" dan "Kursi Dahlan".

"Pak Dahlan mudah-mudahan menjadi inspirasi untuk bangsa Indonesia sekarang dan masa depan," katanya.

Tampaknya semua mengamini pandangan Dahlan Iskan yang diperjelasnya dalam bab 29, "hidup, bagi orang miskin, harus dijalani apa adanya. Hukum alam. Maka sebagai orang miskin, aku tidak berharap terlalu muluk-muluk." Namun tentu saja tidak juga diam, menyerah pada keadaan. http://www.antaranews.com/berita/312760/sepatu-dahlan-sebuah-potret-tentang-perjuangan

Andragogi; Pendidikan Orang Dewasa


1336012178313358497
                  Ilustrasi/Admin (Shutterstock)

Dalam kesempatan obrolan dengan orang yang lebih tua, sering kita jumpai kalimat, “Halah, saya ini sudah tua, sudah nggak paham kalau disuruh belajar”. Sehingga, banyak yang mengira bahwa orang dewasa sudah tidak potensial lagi untuk belajar, tapi kenyataannya tidaklah demikian. Orang dewasa masih berpotensi, tergantung pada metode yang diterapkan dalam belajar dan mengajar si orang dewasa tersebut.
Dalam kesempatan lain, mungkin pernah juga kita jumpai kalimat, “Halah, kamu ini masih kecil, tahu apa? Saya lebih paham”. Orang dewasa umumnya telah memiliki kematangan konsep dan berpengalaman (termasuk pengalaman berbuat salah). Secara psikologis, memiliki kecenderungan ingin dipandang, dihargai dan diperlakukan sebagai pribadi yang independen telah mampu melaksanakan konsepnya itu. Orang dewasa merasa telah memiliki jatidiri dan telah menjadi “dirinya”. Karenanya, akan sulit bagi kita untuk merobohkan konsepnya yang telah tertanam bertahun-tahun, bila tidak disertai bukti dan cara pemberian pemahaman yang tepat atas konsepnya itu.
Dua paragraf di atas adalah contoh, sebagai dasar munculnya konsep mendidik orang dewasa yang dikenal dengan Andragogi, yaitu proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. Semula cara mendidik orang dewasa disamakan dengan cara mendidik anak-anak di bangku pendidikan formal (pedagogi). Akan tetapi, terdapat perbedaan penting antara orang dewasa dan anak-anak, sehingga andragodi terpisah menjadi ilmu sendiri. Istilah andragogi ini awalnya digunakan oleh Alexander Kapp, seorang pendidik dari Jerman, di tahun 1833, dan kemudian dikembangkan menjadi teori pendidikan orang dewasa oleh pendidik Amerika Serikat, Malcolm Knowles [wikipedia.com].
Dalam andragogi, mendidik bukan berarti menggurui, bukan mengisi mereka dengan pengetahuan tapi sebagai bentuk kerjasama saling meningkatkan pengetahuan, dan menempatkan orang dewasa sebagai subjek bukan objek. Andragogi mempelajari sifat fisik, psikis dan karakter orang dewasa.
Secara filosofis, Konfusius mengemukakan tiga hal penting terkait dengan fisik dan psikis manusia, antara lain : “saya dengar dan saya lupa, saya lihat dan saya ingat, saya lakukan dan saya mengerti”. Artinya, mejadikan orang dewasa terlibat langsung secara fisik dan emosional akan memudahkan tersampaikannya pesan yang kita maksud.
Meskipun variatif dan cara mengekspresikan emosinya berbeda-beda, kelemahan orang dewasa adalah mudah tersinggung. Sangat penting untuk menjadikan orang dewasa jangan tersinggung dengan menghindari perilaku merendahkan, mengecewakan dan mempermalukan. Orang dewasa justru akan senang bila dimotivasi dan dibuat senang. Sikap menghargai ini, akan memudahkan masuknya pesan yang ingin disampaikan.
Orang dewasa tidak menyukai hal-hal teoritis dan cenderung menyukai sesuatu yang praktis sesuai peran sosialnya (pekerjaan, tanggung jawab, kebutuhan). Andragogi biasanya dimanfaatkan oleh profesi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti penyuluh, fasilitator, motivator, politikus dan profesi lain.
Barangkali secara personal kita pernah gagal mempengaruhi orang dewasa atau yang lebih dewasa dari usia kita, agar orang tersebut mau melakukan sesuatu. Kemungkinan jawabannya adalah kita belum memahami kondisi fisik, psikis dan karakter orang dewasa. Setelah memahami orang dewasa, penting juga bagi kita untuk belajar berinteraksi sesuai yang dikemukakan oleh James Borg dalam kutipan bukunya yang berjudul Buku Pintar Memahami Bahasa Tubuh, bahwa “bukan tentang apa yang anda katakan, tetapi bagaimana cara mengatakannya”.http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/02/andragogi-pendidikan-orang-dewasa/

Keaksaraan Fungsional

http://habibthecreator.wordpress.com/evaluasi-pembelajaran-keaksaraan-fungsional-tingkat-dasar-dengan-menggunakan-keterampilan-hantaran-pengantin/Pendidikan Keaksaraan fungsional terdiri dari dua konsep yaitu “keaksaraan” dan “fungsional”. Keaksaraan (literacy) secara sederhana diartikan sebagai “kemampuan untuk membaca dan menulis”. Keaksaraan didefinisikan secara luas sebagai pengetahuan dasar dan keterampilan yang diperlukan oleh semua warga negara dan salah satu fondasi bagi penguasaan kecakapan-kecakapan hidup yang lain. Sedangkan terminologi (istilah) fungsional dalam keaksaraan, berkaitan erat dengan fungsi dan/atau tujuan dilakukannya pembelajaran di dalam program pendidikan keaksaraan, serta adanya jaminan bahwa hasil belajarnya benar-benar “bermakna/bermanfaat” atau fungsional bagi “peningkatan mutu dan taraf hidup” warga belajar dan masyarakatnya. Untuk pencapaian tujuan fungsional diatas maka dibutuhkan lembaga atau kelompok belajar yang menjalankan semua hal diatas seperti pada Kelompok Belajar Bangun Aksara PKBM 02 yang beralamat di Jl. Petamburan II. Rt. 011/03. No. 55A Kel. Petamburan. Kec. Tanah Abang. Jakarta Pusat 10260. dengan berpusat pada PKBM 02 Karet Tengsin yang beralamat di Jl. Karet Pasar Baru Barat VII. No. 17-A. Jakarta Pusat 10220. melakukan tahapan-tahapan mulai dari perekrutan sampai dengan tindak lanjut dari hasil pembelajaran pendidikan keaksaraan fungsional dalam kehidupan sehari-hari.
Tahapan-tahapan dalam pembelajaran Keaksaraan Fungsional :
1. Tahap Identifikasi
  Pertama kali dalam kegiatan pembelajaran di Kelompok Belajar Bangun Aksara PKBM 02 atau Pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF) diawali dengan melakukan identifikasi baik berupa minat maupun kebutuhan kehidupannya sehari-hari. Yang bertujuan tutor dapat mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan oleh warga belajar mulai dari warga belajar itu sendiri sampai terhadap lingkungan sekitarnya.
2. Tahap Perencanaan Pembelajaran KF
   Dalam tahap perencanaan pembelajaran suatu program adalah suatu kegiatan yang akan di lakukuan pada masa yang akan datang. Sedangkan pokok pikiran seleksi menggambarkan suatu proses penentuan yang didasari data-data untuk menentukan pilihan terbaik. Dengan demikian dalam penyusunan suatu program hendaknya di dasari pada data-data yang akurat sehingga dapat diperoleh pilihan alternatif yang paling tepat. Secara harafiah (teksbook) perencanaan diartikan sebagai penentuan urutan tindakan, perkiraan biaya serta penggunaan waktu untuk suatu kegiatan yang berdasarkan atas data-data, dengan memperhatikan prioritas yang wajar dan efisien untuk tercapainya tujuan.  
3. Tahap Pembelajaran   
      Dalam tahap pembelajaran, Kegiatan belajar mengajar pada program keaksaraan fungsional terdiri dari lima langkah kegiatan yaitu calistungdasi (membaca, menulis, berhitung, diskusi dan aksi). Langkah-langkah kegiatan tersebut bukan berarti langkah yang harus berurutan, tetapi bisa saja dilakukan secara acak, misalnya dimulai dari diskusi kemudian belajar membaca/menulis dan seterusnya. Hal ini tergantung dari situasi dan kondisi serta kesepakatan didalam kelompok belajar. Namun demikian kebiasaan yang dilakukan adalah melalui diskusi terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kegiatan yang lainnya. Bisa juga dimulai dari masalah yang ditemui warga belajar kemudian didiskusikan di kelompok belajar, kemudian menulis, mambaca dan berhitung.
4. Tahap Evaluasi Pembelajaran
   
Acuan evaluasi pembelajaran ini hendaknya dapat dipelajari dan diterapkan oleh semua pihak, terutama para tutor dan stakeholders terkait lainnya, agar dapat diketahui secara pasti jumlah peserta didik yang dinyatakan selesai mengikuti program keaksaraan fungsional. Dengan adanya acuan ini diharapkan dapat memberikan petunjuk bagi para tutor dan stakeholders terkait dalam melakukan evaluasi sebelum, selama dan setelah proses pembelajaran. Dengan demikian keberhasilan pelaksanaan program keaksaraan fungsional dapat ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi pembelajaran program keaksaraan fungsional ini adalah sebagai berikut:

1. Evaluasi pembelajaran program keaksaraan fungsional memiliki 3 (tiga) tahapan penilaian, yaitu penilaian sebelum, penilaian proses dan penilaian setelah pembelajaran.

2. Masing-masing tahapan mempunyai tujuan, ruang lingkup, waktu, prosedur/tatacara, dan analisis/pengolahan tersendiri, namun saling terkait antara tahapan yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, tutor dan stakeholders terkait perlu mempelajari terlebih dahulu semua isi acuan ini beserta lampiran-lampirannya. 
3. Evaluasi pembelajaran ini juga untuk menentukan kemelekaksaraan peserta didik, dalam artian bahwa setelah mereka mengikuti tes/ujian program keaksaraan fungsional, diberikan SUKMA (Surat Keterangan Melek aksara).

 

Manfaat dan Khasiat Buah Alpukat Bagi Kesehtaan

Informasi untuk Khasiat dan Manfaat Buah Alpukat Bagi Kesehatan bagi kesehatan, bagi ibu hamil dan lain-lain. Angelica Blog akan berbagi info tentang Manfaat Buah Alpukat Bagi Kesehatan. Buah-buahan mengandung banyak vitamin, berbagai vitamin yang baik untuk tubuh dan juga memiliki berbagai kegunaan dalam hidup sehari-hari kita. Saat ini kita tidak mengetahuinya maka kita pun tak banyak memanfaatkan buah-buahan yang ada disekitar kita menjadi lebih bermanfaat. Apa manfaatnya? mau tau?
Berikut Manfaat Alpukat Bagi Kesehatan :
Sedikit membahas tentang Manfaat Alpukat Bagi Kesehatan - Manfaat alpukat bagi kesehatan manfaat alpukat untuk kulit manfaat alpukat untuk kulit manfaat alpukat untuk kesehatan manfaat alpukat untuk wajah Selama bertahun-tahun kita di anjurkan untuk menghindari alpukat karena banyak mengandung kalori dan lemak. Buah alpukat mengandung 731 kalori dan lebih dari 30 gram lemak. Meski begitu, para ahli nutrisi mengatakan bahwa dengan menambahkan sedikit alpukat ke dalam diet sehari-hari, akan memberikan kita lebih banyak keuntungan di banding kerugian. Alpukat Itu antara lain karena alpukat juga banyak mengandung folate, potassium, lemak monosaturated dan kaya akan serat. Lemak monosaturated (tak jenuh) yang terdapat di dalam alpukat mengandung aleic acid yang terbukti mampu meningkatkan kadar lemak sehat dalam tubuh, dan mengontrol diabetes. Dengan menggunakan alpukat sebagai sumber lemak, penderita diabetes dapat menurunkan kadar triglycerides sampai 20%. Selain itu, lemak tak jenuh ini juga sangat baik untuk mengurangi kadar kolesterol. Diet rendah lemak yang menyertakan alpukat telah terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol jahat, dan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah.

Alpukat juga banyak mengandung serat yang sangat bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Alpukat juga mengandung potassium 30% lebih banyak di banding nenas. Potassium sangat bermanfaat bagi tubuh untuk mengurangi resiko terkena penyakit tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan kanker. Selain itu, alpukat juga sangat sempurna jika di jadikan sebagai makanan untuk wanita yang sedang hamil. Itu karena follate yang terdapat dalam alpukat, dapat mengurangi resiko terhadap ancaman penyakit birth defect. Seperti yang kita lihat, ada banyak manfaat buah alpukat, masih khawatir terhadap kandungan lemak-nya?

Berikut ini beberapa manfaat alpukat yang sudah di akui oleh para pakar kesehatan:
  • Melindungi tubuh dari penyakit yang berhubungan dengan kolesterol, tekanan darah dan jantung.
  • Di gunakan dalam pencegahan dan pengobatan kanker prostat dan kanker payudata. Para peneliti telah membuktikan bahwa racun yang terdapat di dalam alpukat mampu membunuh sel penyebab kanker. Di sebut racun karena memberi dampak yang besar terhadap jaringan dan otot jantung.
  • Banyak mengandung mineral, misalnya potassium, calcium, vitamin C dan K, folic acid, copper, sodium dan serat untuk diet. Menurut para ahli, mereka yang hidup di lingkungan tropis memiliki keuntungan karena mudah mendapatkan mineral tapi mudah kehilangan cairan. Jadi, alpukat sangat di ajurkan sebagai pengobatan.
  • Oleic acid yang terdapat di dalam alpukat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
  • Potassium di dalam alpukat bermanfaat menurunkan tekanan darah.
  • Sodium berfungsi untuk mengurangi resiko tekanan darah tinggi dan stroke.
  • Meningkatkan kemampuan tubuh dalam menyerap carotenoid.
  • Di gunakan untuk membantu mereka yang punya masalah sexual.
  • Sangat baik jika di gunakan sebagai antioxidant.
  • Dapat di gunakan untuk mengobati penyakit kulit.
  • Di gunakan untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan pencernaan dan peredaran darah.
Alpukat untuk skin care product. Alpukat banyak sekali manfaatnya terutama dalam kecantikan. Menurut hasil LAB, alpukat mengandung banyak vitamin untuk whitening product, mineral untuk care product dan minyak alami untuk skin product. Alpukat banyak mengandung vitamin A, C dan E, zat besi, potassium, niasin, asam pantotenik serta protein yang tidak terdapat dalam buah untuk skin whitening.Manfaat : Sebagai pelembab atau skin care.

Cara : Ambil bagian dalam kulit alpukat yang mengandung humektan untuk skin whitening product dan skin care product mampu menahan kelembaban kulit. Gosokkkan whitening product secara lembut ke seputar wajah dan biarkan selama 15 menit. Setelah itu basuhlah wajah menggunakan air dingin. Lakukan sebelum tidur malam hari karena malam hari waktunya kulit untuk bekerja.http://dai21juli.blogspot.com/2012/05/manfaat-buah-alpukat-bagi-kesehatan.html

Selasa, 15 Mei 2012

Cerita Abunawas dan seekor Gajah

"Abunanawas & gajah"

"Abunanawas & gajah"

Raja: Hai abunawas! engkau terkenal cerdik & pandai, aku ingin melihat itu, kalau engkau benar2 hebat, maka buatlah gajah kesayanganku ini mengangkat kakinya, terserah kaki yg mana, kemudian buatlah jg dia menggelengkan kepalanya. Kalau kau berhasil, maka akan ku kabulkan apapun permohonanmu, karena sudah banyak yg mencoba tapi tdk ada yg dpt melakukannya.

Abunawas; Baiklah baginda.
(maka dengan akal cerdiknya abunawas mendekati sang gajah yg berkelamin laki2 itu, dan... menaruh semut merah di kemaluannya, maka !!!AaAaUuuu!!!... sang gajah terkejut sedikit kesakitan karena digigit semut spontan gajah itu mengangkat kakinya.

Raja: Berikan tepuk tangan buat Abunawas!... Eit! jangan senang dulu kamu! selesaikan saja yg berikutnya.

Abu nawas: Siap baginda.
(lagi2 Abunawas mendekati sang gajah, dan berbisik ditelinganya 'hai gajah dongo! apa mau yg seperti tadi lagi?!'... sang gajah pun dengan keras menggeleng2kan kepalanya).

.....Sang Raja & seluruh rakyat yg menyaksikan melongo & terdiam kagum melihat kehebatan Abunawas.

Proposal PELATIHAN pengembangan PROGRAM


PROPOSAL PELATIHAN PENGOLAHAN KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA MENJADI TAS




OLEH :
SITI KALIMAH
 10102241018
PLS 3A
 


I.            LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia akan dikatakan sejahtera apabila segala sektor kehidupannya dapat terpenuhi. Sektor ekonomi, jasmani maupun rohani. Masalah terbesar untuk negara kita saat ini yaitu masalah kemiskinan. Kemiskinan di Indonesia terjadi berawal disebabkan oleh adanya pengangguran yang tidak dapat terbendung lagi. Pengangguran disebabkan oleh sempitnya lapangan kerja. Apalagi sekarang ini sistem ketenagakarjaan Indonesia adalah kontrak, hanya memiliki waktu beberapa saat saja dalam bekerja, sehingga kompetisi kerja semakin besar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) mendefinisikan wirausahawan sebagai "orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya.
Wirausaha adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
 Menurut Andrew J Dubrin wirausaha adalah seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).
Jadi dari pengertian diatas kita dapat mengartikan bahwa usaha seseorang untuk menambah nilai dari suatu barang atau jasa dengan mengtur berbagai faktor produksi yang sudah ada secara maksimal untuk memperoleh penghasilan yang lebih untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia.
Setelah menengok  pada dunia industri, saat ini banyak sekali bermunculan usaha-usaha yang dapat mengubah suatu problema menjadi aset. Salah satunya yaitu tempurung kelapa. Tempurung kelapa atau yang sering disebut dengan kata “bathok” oleh masyarakat  jawa merupakan sampah yang  dianggap mengganggu bagi orang-orang yang tidak tahu manfaatnya, namun barang sisa tersebut bisa berubah menjadi kerajinan dan tas yang terlihat etnik, natural namun modis. 
Tempurung kelapa banyak sekali dijumpai pada penjual es kelapa muda, rumah makan bahkan disetiap rumah itupun dapat kita temui. Tempurung kelapa yang memiliki wujud yang keras dapat diubah dan dipoles menjadi kerajinan yang unik. Berdirinya usaha ini dapat didirikan apabila kepegawaian serta sarana dan prasarana saling mendukung. Sampai saat ini usaha tempurung kelapa sudah menjamur di kawasan manca negara. Di kabupaten Bantul terdapat salah satu pengrajin tempurung kelapa. Yaitu usaha kerajinan milik Bapak Senen.  Namun usaha tersebut berhenti di tengah jalan karena bermasalah pada karyawan. Yaitu sedikitnya orang yang berminat untuk terjun dalam dunia kerajinan tersebut. Sehingga pimpinan pengolahan limbah tersebut kewalahan karena sedikitnya orang-orang yang minat akan menjadi karyawannya. Padahal setelah wujud out put nya ada, barang tersebut bisa menjadi aset yang tak kalah saing dengan kerajinan yang lainnya. Oleh karena itu saya berinisiatif akan mengadakan pelatihan bagi warga yang ingin terjun pada usaha tersebut. Dalam kerajinan milik Bapak Senen difokuskan pada kerajinan tas batok.
Tas Batok adalah sebuah tas wanita yang terbuat dari tempurung kelapa yang membungkus daging dan air kelapa atau cangkang kelapa (dalam bahasa jawa disebut batok kelopo) yang dipahat, diukir oleh tangan tangan. Produk Tas batok mempunyai nilai seni tinggi dalam setiap detil ukiran  dimana dalam pembuatanya dikerjakan tangan tangan trampil dan susunan batok yang sudah dipotong presisi sehingga dapat menjadi tas yang sangat sangat indah, jika anda ingin sesuatu yang beda di resepsi atau saat hangout, segera miliki koleksi terbaik karya rakyat Indonesia.

II.            TUJUAN PROGRAM
Dengan membuka suatu pelatihan untuk menjadi karyawan pengrajin tempurung kelapa, harapannya adalah:

1.      Peserta pelatihan memiliki kompeten yang mampu mengolah bathok menjadi berbagai macam kerajinan khususnya tas batok.
2.      Masyarakat memiliki tambahan keterampilan baru dalam mengolah batok menjadi kerajinan tas yang memiliki nilai ekonomis sehingga mampu menambah pendapatan masyarakat
3.      Mereka bisa belajar memasarkan berbagai hasil olahannya dengan maksimal.
4.      Limbah batok yang menggunung di lingkungan sekitar tepatnya pada konsumen kelapa akan berkurang karena masyarakat mengerti akan nilai ekonomis yang ditawarkan dari limbah batok sehingga lingkungan menjadi bersih.
5.      Mengurangi pengangguran yang berada pada kabupaten tersebut khususnya pada daerah tersebut (berkurangnya kemiskinan).
6.      Kerajinan tas batok bisa berkembang di dunia perindustrian dan bisa bersaing dengan kelas dunia.
7.      Masyarakat yang telah ikut berpartisipasi mengikuti pelatihan dapat meningkatkan sumber pendapatan.
8.      Masyarakat memiliki wacana baru mengenai manfaat ekonomis dari sampah

III.            USULAN RANCANGAN PROGRAM
A.    LATAR BELAKANG SPESIFIK
Setelah melihat lingkungan di Kecamatan Sewon Bantul khususnya di Pedukuhan Ngimbang RT 21 Pendowoharjo Sewon Bantul yang telah berdiri usaha kerajinan tempurung kelapa tapi mandheg serta didominasi dengan tumbuhnya pohon kelapa dan banyak sekali warga yang mengkonsumsi kelapa, lebih praktisnya bila di daerah tersebut dikembangakan pelatihan pengolahan tempurung kelapa menjadi berbagai macam kerajinan. Lebih spesifiknya pada pembuatan tas batok.  Karena untuk saat ini limbah tersebut hanya di jadikan bahan bakar untuk memasak dan pembakaran batu bata saja.
Sehingga kami disini bermaksud memanfaatkan tempurung kelapa itu. Sebenarnya usaha tersebut sudah berdiri lama, namun usaha tersebut berhenti di jalan yang disebabkan kurangnya karyawan yang mengolahnya. Lebih tepatanya usaha tersebut berhenti di tengah jalan karena disebabkan oleh faktor pada pemilik usaha.
Pemilik Usaha yang bernama Bapak Senen, pensiunan polisi rutan. Beliau itu dalam memberikan gaji kepada karyawannya selalu tidak tepat, terkadang gajinya itu kurang. Menurut kehidupan secara real gaji tersebut sering molor karena pemilik usaha tersebut tidak bisa memanagemen mana uang usaha dan uang pribadi. Sehingga wajar saja bila pada usaha tersebut tidak ada karyawannya. Maka tepatnya disini saya akan menindaklanjuti pemilik usaha tersebut mengenai ketepatan bagi gaji. Dan selanjutnya saya akan melaksanakan pelatihan kepada calon-calon karyawan, supaya  usaha tersebut akan lebih berkembang dengan baik.
Disamping hal tersebut, pemuda-pemudi pada daerah tersebut banyak sekali yang menganggur. Hal itu disebabkan mereka hanya  lulusan SMP, serta mereka tidak mampu bekerja di tempat yang lebih tinggi. Mereka kebanyakan bekerja di bangunan saja. Berharap pelatihan ini dapat mengentaskan pengangguran tersebut dan memberikan lulusan yang trampil dan ulet. Lebih-lebih bisa membrantas kemiskinan pada kabupaten Bantul.

B.     KELOMPOK SASARAN PROGRAM
1.      Pemuda dan pemudi warga bantul usia produktif
Program pelatihan pembuatan kerajinan hasil limbah tempurung kelapa lebih ditekankan kepada pemuda-pemudi warga bantul. Karena untuk saat ini banyak sekali pemuda yang nganggur yang dikarenakan pendidikan yang dimiliki masih rendah dan tidak bisa untuk melamar pekerjaan. Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan mereka memiliki ketrampilan dasar dan ketrampilan lanjutan yang bisa diterapkan untuk memasuki pada usaha milik pak Senen.
2.      Ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap.
Pelatihan ini juga bisa diberikan kepada ibu-ibu yang sekiranya tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Ibu-ibu yang kebanyakan hanya kumpul-kumpul dan tidak ada pekerjaan hendaknya didaya gunakan pada pelatihan ini. Sehingga bisa digunkaan untuk pekerjaan sampingan. Selebihnya bila pelatihan berhasil, akan memberikan keuntungan bagi pemilik industri dimana akan membuka lowongan sebagai karyawan. Dengan bertambahnya karyawan, semakin cepat garapan permintaan dari konsumen itu selesai. Hingga usaha tersebut akan berkembang lebih pesat. Ibu-ibu yang mengikuti pelatihan juga akan mendapat ketrampilan dimana ibu-ibu bisa menjadi karyawan pada pembuatan tas, dan akan mendapat tambahan penghasilan.

C.    KOMPETENSI YANG DI HARAPKAN
Dengan mengamati keadaan tersebut bisa mendukung kita untuk menjadi suatu inspirasi dimana potensi itu dapat di kembangkan melalui suatu usaha secara inovatif dan kreatif. Adanya pelatihan tersebut, harapannya yaitu para pemuda dan ibu-ibu dapat memanfaatkan bekal yang diperoleh dari pelatihan serta ktrampilan dimana bisa diterapkan untuk memasuki dunia industri kerajinan tempurung kelapa milik bapak Senen. Ketrampilan yang diharapkan  yaitu ketrampilan dalam merangkai bathok menjadi tas.
 Keterampilan pengrajin juga dapat ditingkatkan dengan menggali pola atau motif-motif baru yang disukai dan sedang trend di pasaran untuk dapat disesuaikan pada kerajinan tempurung kelapa, atau bahkan menciptakan trend sendiri yang mampu diserap pasar (trend setter). Disamping hal itu wawasan mereka lebih bertambah dalam mengukir limbah menjadi suatu aset yang sangat berharga dan mereka juga peduli terhadap lingkungan bila mereka mampu mengurangi limbah yang bisa merusak lingkungan menjadi hal yang sangat menarik.
Harapan untuk kedepannya mereka para peserta pelatihan bisa tersalurkan pada usah industri milik bapak Senen serta hal tersebut akan meningkatkan taraf pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Harapan selalu tumbuh dan terbuka. Sentra kerajinan tempurung kelapa yang telah ada saat ini diharapkan dapat menjadi trigger bagi tumbuhnya sentra-sentra kerajinan sejenis atau yang masih ada keterkaitannya, sehingga dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan masyarakat. Kompetensi yang didapat bagi pelatih yaitu mereka bisa bersosial kepada peserta pelatihan yaitu dengan pendekatan diri , tatap muka menyalurkan pengetahuannya kepada peserta pelatihan. Serta menumbuhkan rasa tanggung jawabnya seorang pelatih akan tugas-tugas yang diemban.
E.     METODE/ RANCANGAN KEGIATAN
Berdasarkan survey yang telah dilakukan di lingkungan di Kecamatan Sewon Bantul mengungkapkan adanya masalah penumpukan limbah batok diberbagai tempat khususnya pada konsumen kelapa yang disebabkan limbah belum bisa dikelola dengan baik karena kurangnya pengetahuan akan manfaat dan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah. Berdasarkan hal tersebut akhirnya ditemukan sebuah dalam penangan limbah  yang akan dijalankan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Sosialisasi
            Sosialisasi Program akan dilakukan melalui pengurus RT setempat dan kelompok penggerak. Sosialisasi kepada masyarakat akan secara langsung dilakukan pengurus RT. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, seluruh pengurus RT akan paham tentang penanganan limbah batok yang akan dilaksanakan sehingga mereka akan mengerti manfaat dari program ini dan akhirnya akan termotivasi untuk menjalankannya. Pada sesi ini juga akan dikenalkan mengenai profil program yang akan dilaksanakan.
b.      Pelatihan
            Pelatihan cara menjalankan model terbuka dimana akan dibuka pendaftaran pelatihan yang diselenggarakan oleh para tokoh masyarakat dan kelompok penggerak berbasis lokal. Disitu akan diajarkan dari teori dasar hingga praktek pengolahan. Yaitu  mulia dari pembuatan motif, pemotongan  batok, penempelan motif batok ke media (tas), lalu pengecatan hingga penjemuran.
c.       Pemantauan dan Pendampingan.
Pemantauan dan pendampingan dilakukan selama pelaksanaan kegiatan ini berlangsung sampai pesera pelatihan dapat melakukan secara mandiri. Pemantauan akan dilakukan oleh anggota kelompok penggerak/ panitia bersama pengurus RW dan RT untuk mengamati pelaksanaan program.

F.     NARASUMBER/PELATIH/TUTOR/TENAGA TEKNIS
Mengenai narasumber maupun pelatih, kami mengambil dari pihak – pihak yang sudah diminta untuk melakukan kerjasama dengan kami dan untuk pelatih yang sudah diminta untuk mendidik yaitu  pelatih  yang sudah handal dan profesional yang di minta dari pemilik usaha batok yang akan mengajarkan mengenai:
1.      Pelatih pembuat tas bathok yang diambil dari pemilik usaha batok yaitu milik Bapak Senen (4 orang karyawan handal ).
2.      Ahli seni lukis (guru SMKI yaitu 1 orang).
G.    SARANA/PRASARANA
1.      Sarana-prasarana untuk proses pembelajaran teori:
a.       Balai Desa Kec.Sewon Bantul yang digunakan utuk proses pembelajaran teori yang dilengkapi dengan meja dan kursi.
b.      Whiteboard (papan tulis)
c.       Laptop, LCD, Layar Proyektor, serta sound system  untuk menampilkan berbagai pelaksanaan pengolahan kerajinan tempurung kelapa di pabrik.
d.      Alat tulis untuk peserta pelatihan.
e.       Contoh alat peraga (hasil pengolahan limbah yang sudah jadi).
2.      Berbagai macam alat dan bahan untuk proses pembuatan kerajinan:
a.       Balai Desa Kec.Sewon Bantul.
b.      Mesin pembolong untuk pembuatan kancing
c.       Mesin bor
d.      Amplas, vernish, kuas
e.       Cat lukis
f.       Ganggang tas
g.      Perlengkapan jahit untuk merangkai tempurung
h.      Media yaitu tas dasar.

H.    EVALUASI HASIL
 Setelah kegiatan pelatihan pengolahan kerajinan kelapa sudah berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, seperti out put dari barang tersebut sudah ada wujudnya, kami akan mengadakan evaluasi dari hasil kerja. Dari pertama yaitu persiapan input yang sudah sesuai dengan rancana sangat mempengaruhi jalannya program. Pelaksanaan program yang berjalan secara bertahap sesuai dengan jadwal/ efektif akan menentukan hasil yang bagus terhadap peserta pelatihan.
Hasil pencapaian yang bagus, hal tersebut karena kerjasama yang baik antara panitia/penyelenggara, kepemimpinan serta para peserta pelatihan. Hasil yang didapati dari pelatihan diharapkan bisa dimanfaatkan oleh peserta pelatihan. Ketrampilan yang di peroleh mulai dari pembentukan motif batok, merangkai batok, mengecat dan memberikan lukisan.
Untuk evaluasi dilakukan oleh pelatih dan peserta pelatihan serta dari pihak penyelenggara. Dari kegiatan yang sudah dilakukan, kami berharap pemuda-pemudi dan ibu-ibu dapat didayagunakan melalui pelatihan tersebut. Dulunya pemuda-pemudi yang belum memiliki pekerjaan, kini dharapkan bisa memanfaatkan ketrampilan yang diperoleh dari pelatihan. Ibu-ibu yang sebelumnya hanya menganggur dan di rumah saja harapannya bisa ikut kerja masuk pada pabrik batok tersebut.
Memang untuk pelaksanaan program ini pasti banyak ditemui berbagai kendala  dan masalah yang ada didalamnya, tapi kami berharap kersama yang baik dari semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Sehingga tak lupa kami banyak haturkan terimakasih yang banyak atas tanggung jawab dan kerjasamanya.

I.       AGENDA KEGIATAN
·         Tahap Persiapan (pra program)
Bagi Penyelenggara:
ü  Rapat koordinasi antara penyelenggara dan pelatih.
ü  Penyelenggara mensosialisasikan/ memperkenalkan mengenai pelatihan pengolahan kerajinan tempurung kelapa ( penawaran).
ü  Memersiapkan berbagi kebutuhan dalam pelatihan mulai dari waktu pelaksanaan hingga jalannya acara.
ü  Membeli limbah dari pedagang es degan dan rumah makan.
ü  Menetapkan lokasi penampungan limbah batok.
ü  Merencanakan program mulai dari sistem, isi dan managemen.
ü  Membuka pendaftaran.
ü  Mencari informasi seberapa banyak para pendaftar pelatihan.
·         Tahap Pelaksanaan program
ü  Sosialisasi/ Pengenalan profil program
ü  Pelaksanaan pelatihan
ü  Panitia memantau jalannya pelatihan
ü  Tes akhir bagi peserta pelatihan (evaluasi).
·         Pasca Program
ü  Persiapan penyaluran peserta pelatihan pada sasaran pabrik
ü  Panen hasil kerajinan.
ü  Pengembangan pelatihan tersebut.
ü  Laporan akhir.

Pelatihan pembuatan kerajinan akan berlangsung selama 4 bulan berturut-turut, dan rincian jadwal harian sebagai berikut:
Bulan
Agenda
1 (selama15  hari)
Pemberian teori dasar
1 (selama 15 hari)
Pemberian teori lanjutan
2
Teknik pembuatan kancing, mulai dari pembentukan motif batok menjadi kancing yang berbentuk bulat/ oval, kotak, dan segitiga serta perendaman bathok ±2 jam, pengeringan dan penghalusan dengan iamplas. Lalu menyiapkan media yaitu tas dasar/ polos.
3
Penempelan motif batok ke tas, merangkai motif batok, serta pemasangan ganggang yang sudah di pesan ke pengrajin kayu.
4
Pengrapian dan pengecatan menggunakan vernish hingga pengeringan yaitu melalui sinar matahari secara langsung.
NB: Pengolahan kerajinan tempurung kelapa dilakukan setiap 3 x dalam 1 minggu pukul 13.00-17.00
Berikut tahapan pengolahan limbah tempurung kelapa:
1.      Siapkan kelapa yang sudah diambil dagingnya serta bentuklah menjadi motif segitiga,kotak,oval,obat nyamuk dan sebagainya
2.      Siapkan media seperti tas kain ,asbak ,tempat tisu maupun lainnya sesuai selera anda.
3.      Motif yang sudah dibentuk dibersihkan dengan cara di rendam selama kurang lebih 2 jam.
4.      Keringkan motif kelapa dan haluskan dengan menggunakan amplas ( bagian halusnya ) sampai benar2 halus.
5.      Siapkan lem,benang,jarum jahit,tali/akar yg sudah dihaluskan ,ataupun gagang kayu yang dapat dipesan di pengrajin kayu dan vernish .
6.      Proses laminating ( penempelan ) dapat dilakukan dengan mengoleskan lem kayu di sekitar motif .
7.      Untuk proses penjahitan sebelumnya buat lubang di kedua sisi dan dijahit dengan cara menyilang untuk menahan batok kelapa
8.      Tahap akhir setelah proses penempelan anda dapat melakukan proses vernish dengan menggunakan kuas.
9.      Keringkan dengan mengunakan cahaya matahari secara langsung

J.      MANAJEMEN PENYELENGGARAAN
·         Dipimpin oleh Kepala Dusun Ngimbang RT.21 Pendowoharjo Sewon Bantul 55185 yaitu Bapak Munjiyat.
·         Tersusun Panitia mulai dari Ketua RT yaitu H.Suparno, HS  , dan kelompok penggerak.
·         Program Perencanaan Pengolahan Kerajinan Tempurung Kelapa bekerjasama dengan:
1.      Pemilik usaha kerajinan tempurung kelapa yang handal yaitu Bapak Senen.
2.      Dinas Perindustrian dan Perdagangan
3.      Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Bantul.
V.  USULAN PEMBIAYAAN
I.                   USULAN/RANCANGAN BIAYA
ANGGARAN BELANJA
ANGGARAN PENDAPATAN
INVESTASI
Sarana dan prasarana
·         Balai Desa.
·         Laptop,LCD, Layar Proyektor, dan Sound System
·         Whiteboard dan alat tulis
·         Alat peraga
·         Mesin pembolong batok
·         Mesin bor
·         Alat jahit, dan alat-alat lainnya.




Rp.19.000.000
Dana Pemerintah Daerah Kab. Bantul




Rp. 14.000.000
Operasional
·         Personal 
Guru lukis (1)
Pelatih (karyawan handal 4 org)

·         Non Personal
(Bahan – bahan Pembuatan tas batok).

Rp. 150.000
Rp. 350.000x 4  (/bulan)= 1.400.000

Rp 3.500.000
Dana dari Pemerintah Daerah Kec.Sewon Bantul

Rp 3.000. 000
Biaya Pengembangan dan lain – lain

·         Dana dari Peserta: 30x25.000
·         Sponsor dari Pemilik usaha yaitu CV. Ceria Usaha Mandiri.
Rp 750.000

Rp 6.300.000

JUMLAH
Rp. 24.050.000

Rp. 24.050.000

VI. DAFTAR REFERENSI
http://www.pekalongankab.go.id/index.php (diakses pada hari selasa 25-10-2011 pukul 18.15)
http://bayuzu.blogspot.com/2011/02/pengertian-dan-definisi-wirausaha.html (diakses pada hari rabu 26-10-2011 pukul 19.34)