Himpunan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah

Himpunan mahasiswa PLS merupakan suatu wadah untuk menampung aspirasi dari mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah dimana terdiri dari berbagai bidang seperti PSDM, Penalaran, Kewirausahaan, Kominfo, dan Senor.

Peringatan upacara HARDIKNAS di Rektorat UNY

Dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional, seluruh karyawan dan pegawai Universitas Negeri Yogyakarta dan mahasiswa penerima beasiswa mengikuti upacara bendera.

Pantai

Pantai merupakan salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh anak muda. Disinilah mereka melepas penat atas beban yang telah dilaluinya.

Kelompok Bermain (KB)

Kelompok Bermain (KB) Tunas Pertiwi yang berada di ds.Celungan Rt.04/ Rw.02, Sumberagung Moyudan Sleman memiliki potensi yang mampu mengembangkan kepribadian anak didik.

Keluarga

Keluarga merupakan suatu wadah sosial dimana tempat untuk bercurah antara suami, isteri dan anak. Dengan adanya keluarga, hidup akan tertata.

Selasa, 19 Juni 2012

"Omah Pasinaon" di Bejiharjo

Gunungkidul - Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan UNY bekerjasama dengan Bright Idea Foundation Indonesia mengadakan bakti pendidikan dan lauching smart school di Balai Dusun Bejiharjo, Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Rabu (30/11). Kegiatan yang dinamakan ‘Omah Pasinaon’ atau rumah belajar ini diikuti siswa dari PAUD hingga SD sekitar.


“Jika selama ini mereka usai bersekolah hanya bermain, dengan adanya program ini diharapkan mampu memberikan pendidikan bagi anak-anak,” kata Yudan Hermawan salah satu mahasiswa UNY.

Program smart school ini direncanakan secara berkelanjutan seminggu dua kali. Sedangkan untuk karangtaruna juga diberikan pelatihan Bahasa Inggris.

Menurut Yudan, langkah ini juga salah satu bentuk pengabdian dan pelayanan masyarakat. Artinya jika sekarang siswa belum bisa mengikuti atau mengakses bimbingan belajar, dengan adanya partisipasi mahasiswa ditargetkan mampu memberikan dorongan agar siswa terbiasa belajar usai pulang dari sekolah.

“Antusias masyarakat cukup bagus, bahkan banyak yang mengikuti program ini. Sehingga kemampuan anak akan lebih cepat berkembang,”ucapnya.

Adhita Ketua BIFoundation Indonesia menambahkan, kehadiran program ini juga didukung pemerintah desa, sehingga ke depan pelaksanaanya bisa berjalan dengan lancar. Untuk kelanjutan program memang dijadwalkan seminggu dua kali.

“Untuk pertama nantinya dilakukan selama satu semester atau 6 bulan dan dilakukan evaluasi. Jika memang bagus tentunya bisa memberikan kontribusi bagi pendidikan di masyarakat,” jelasnya. (R-2/MC)

Fenomena Anak Jalanan


image
GENG COKOR: Beberapa anggota geng cokor yang terlibat kasus perampasan dan pembobolan di wilayah Semarang Barat di gelandang ke Mapolsek Semarang Barat beberapa waktu lalu. (suaramerdeka.com / Erry Budi P)
ANAK jalanan adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan. Tapi hingga kini belum ada pengertian anak jalanan yang dapat dijadikan acuan bagi semua pihak. Di tengah ketiadaan pengertian untuk anak jalanan, dapat ditemui adanya pengelompokan berdasar hubungan mereka dengan keluarga.
Salah satunya adalah anak yang menghabiskan seluruh atau sebagian besar waktunya di jalanan dan tidak memiliki hubungan atau memutuskan hubungan dengan keluarganya. Aktivitas sekumpulan anak jalanan yang di Kota Semarang memiliki ciri berpakaian lusuh, hidup di jalan, usia remaja dan biasanya tidak mengenakan alas kaki alias nyokor saat ini terus merebak.
Khususnya di pusat-pusat kota dan di jalanan, keberadaan mereka sangat mudah dijumpai.  Tapi sayangnya, tak sedikit di antara mereka yang perilakunya meresahkan warga. Warga Kampung Palgunadi, Kelurahan Bulu Lor, Semarang Utara misalnya, banyak warga yang mengaku resah akibat kampungnya menjadi tempat berkumpul anak jalanan.
Selain nongkrong sampai larut malam, para ABG tersebut juga kerap menggelar pesta minuman keras (miras). “Kalau sudah kumpul banyak, apalagi sampai ada yang bawa miras dan minum di sekitar taman perempatan Palgunadi pasti suasana jadi ramai. Ini sudah mengganggu ketenangan warga yang ingin istirahat,” kata Winarto, warga Palgunadi saat acara reses Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi di Kantor Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, Jumat (4/5).
Dari pengamatan warga, rata-rata para ABG tersebut berasal dari luar wilayahnya. Mereka mulai berdatangan ke taman Palgunadi sekitar pukul 19.00 WIB dan bubar jelang pagi. Berulangkali warga sudah meminta untuk tak beraktivitas di daerah itu, namun peringatan itu tak digubris.
“Kami minta perhatian dari para petugas keamanan, khususnya dari kepolisian, agar bisa menertibkan anak jalanan yang semakin banyak. Tak hanya di kampung ini, tapi juga di daerah lain,” ujarnya.
Berbuat Onar
Tak hanya di daerah Bulu Lor, fenomena anak jalanan juga merebak di wilayah-wilayah lain di Kota Semarang. Kekhawatiran warga atas aktivitas anak jalanan ini memang bukan tanpa alasan. Track record remaja yang kebanyakan putus sekolah itu cukup nggegirisi.
Selain kerap membuat keonaran dengan melakukan pemalakan sejumlah pelajar usai jam sekolah, mereka juga kerap adu fisik dengan kelompok lain. Khususnya saat digelar konser musik di tempat umum. Pihak kepolisian juga kerap menangani kasus kriminal jalanan yang melibatkan di antara mereka.
Wakil Ketua DPRD Supriyadi meminta persoalan ini menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Sudah tidak sekali dua kali para ABG dengan ciri tertentu ini membuat keonaran dan terlibat aksi pidana jalanan. Pihaknya juga meminta peran aktif dari Dinas Pendidikan untuk mengantisipasi semakin banyaknya remaja yang memilih turun ke jalan.
“Yang terpenting adalah bagaimana peran keluarga, khususnya orang tua. Karena tak bisa dipungkiri, rata-rata anak jalanan ini adalah mereka yang berasal dari keluarga broken home. Mereka tidak mendapatkan perhatian di keluarganya dan akhirnya mencari pelampiasan di jalanan,” kata dia.
Belum lama ini, Kapolrestabes Kota Semarang Kombes Elan Subilan mengakui tentang fenomena merebaknya anak jalanan. Salah satu yang menonjol dan pernah ditanganinya adalah kasus geng cokor. Diakuinya pula, perilaku gang cokor cukup meresahkan masyarakat.
Hal itu, kata dia, dilihat dari tingkah laku serta sebab akibat yang dilakukan pada komunitas tanpa alas kaki ini.  "Perampasan, pengroyokan serta tindak kriminal jalanan lain acap dilakukan oleh mereka (geng cokor-red)," katanya.
Menurutnya, anggota geng cokor berjumlah sekitar ratusan, rata-rata berusia antara 14 hingga 23 tahun dan sering mangkal di jalanan maupun tempat lain yang nantinya dijadikan base camp atau tempat berkumpulnya komunitas. "Berkumpul di suatu tempat dan dari situlah komunitas ini menjadi sebuah rantai atau jaringan," paparnya.
(Lanang Wibisono, Erry Budi Prasetyo/CN26)

Selasa, 12 Juni 2012

Pawai menyambut pearyaan "PERSIBA masuk ISL"


Senin, 04 Juni 2012

Arti Psikologi


BAB I

Psikolog berasal dari bahasa Yunani yaitu Psychology yang berasal dari dua buah kata: psyche dan logos. Psyche yang memiliki arti jiwa dan logos adalah ilmu. Secara harfiah psikolog dapat diartikan sebagai ilmu jiwa.  Gejala jiwa pada manusia dapat di bedakan menjadi: kognisi, afeksi, konasi, dan psikomotorik. Dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku berupa: tingkah laku tampak dan tidak tampak, tingkah laku yang disadari dan yang tidak disadari. Cakupan tingkah laku itu sangat luas sehingga objek ilmu psikologi sangat luas. Sehingga dengan mengikuti perkembangannya ilmu psikologi dikelompokkan dalam beberapa bidang:
1.      Psikologi Perkembangan: mempelajari tingkah laku manusia dalam tiap tahap perkembangan manusia sampai akhir hidup.
2.      Psikologi Pendidikan: mempelajari tingkah laku manusia dalam keadaan pendidikan.
3.      Psikologi Sosial: mempelajari tingkah laku manusia yang berhubungan dengan masyarakat.
4.      Psikologi Industri: mempelajari tingkah laku manusia yang muncul pada dunia industri serta organisasi.
5.      Psikologi Klinis: mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan tidak sehat, normal dan tidak normal, serta dari aspek psikis.
Pendidikan berasal dari kata didik yang memiliki arti memelihara dan membentuk latihan. Secara umum pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secar individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pelatihan serta pengajaran.
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan juga dibahas mengenai berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pelatihan dan pengajaran atau disebut dengan proses pembelajaran. Dalam bab ini secara keseluruhan dapat dilihat bahwa membahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam proses pendidikan, yang dikelompokkan bahasan-bahasan tertentu, yaitu:
1.      Pengantar memahami psikologi pendidikan
2.      Gejala Jiwa
3.      Perbedaan individu dan Aplikasinya dalam pendidikan
4.      Masalah Pembelajaran
5.      Pengukuran dan Penilaian
6.      Diagnosis Kesulitan Belajar

 

 

 

 

 

Rokok Iklan Lewat Youtube

    Seorang peneliti Selandia Baru mengklaim bahwa industri tembakau mungkin menggunakan YouTube untuk mendorong produknya secara diam-diam.

        Dr George Thomson dari University of Otago mengatakan meski penolakan keras dan perjanjian ketat di industri rokok dari sejumlah negara, namun perusahaan tembakau dapat mengunggah video dengan konten yang pro-merokok.

       Meskipun industri itu akan menggunakan layanan berbagi video tersebut, YouTube mengatakan tidak menerima bayaran untuk iklan rokok, tetapi tidak ada larangan konten rokok yang terkait di laman mereka.
Dalam penelitiannya, Thomson mencari melalui 20 halaman pertama dari klip video yang berisi referensi sampai lima merek rokok, seperti Marlboro dan L & M, yang dipasarkan oleh Philip Morris, Benson dan Hedges, dipasarkan oleh British American Tobacco dan Gallagher, dan Winston dan Mild Seven, dipasarkan oleh Japan Tobacco dan Reynolds.

      Tim ini menganalisa 163 klip sama yang dan mengatakan lebih dari 20 video tampaknya sangat profesional dibuat.

     Hampir tiga perempat dari konten yang ditemukan diklasifikasikan sebagai pro-tembakau, dengan kurang dari empat persen diklasifikasikan sebagai anti rokok.70 persen dari klip yang berisi foto orang merokok merek merek produk tembakau, dan paling mempunyai kadar merek atau nama merek sebenarnya di judul.

      Dari 40 video dengan referensi Marlboro, 39 punya nama di judul, dan 33 wererelated ke perusahaan branding, misalnya, dengan gambar seorang laki-laki di atas kuda atau tema iklan Marlboro.

  Thomson menyimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan tembakau kemungkinan besar akan terlibat dalam pembuatan video, meskipun mereka telah berulang kali menyangkalnya. (Okezone/TG Daily) http://warungmp3.com/industri-rokok-beriklan-diam-diam-di-youtube/


 

Dampak Positif dan Negatif Game Online

         Arus globalisasi saat ini semakin luas dan berkembang dengan cepat, tak terkecuali di dunia maya / dunia internet, dunia yang luas tak terbatas dengan segala sesuatunya bermunculan di dalam sana. Ada dampak positif ada juga dampak negatif yang terkandung di dalamnya.
        Dunia internet saat ini sudah banyak di kenal di kalangan para anak – anak, remaja hingga orang tua sekalipun atau bisa di bilang hampir semua kalangan bisa menggunakan internet. Akses internet bisa digunakan berbagai macam, seperti Browsing untuk mencari sumber informasi, sarana dalam mencari pundi pundi dollar dengan ngeblog, bertukar fikiran di forum forum, saling bersilaturahmi dengan social network seperti facebook, twitter dsb dan jika sudah bosan dengan segala aktivitas online lainnya, bisa memanfaatkan fasilitas game online yang sudah banyak bertebaran di jagat maya ini.
      Game Online merupakan game yang saat ini sudah sangat maju dengan memanfaatkan koneksi internet sebagai jembatan penghubung antar para user (gamer) yang memainkan game online tersebut atau game yang bisa dimainkan hanya saat online (terkoneksi dengan jaringan internet).
Dampak Positif Game Online. Dampak positif dalam bermain game online ini yaitu dampak yang bisa dibilang memberi manfaat / pengaruh baik bagi penggunanya. Dampak positif Game Online bisa seperti berikut:
  1. Hiburan. Dengan memanfaatkan sebuah permainan bisa untuk mencoba mengurangi stress akibat aktivitas yang telah kita lalui / untuk menghilangkan kebosanan mengenai kegiatan yang ‘itu itu’ saja.
  2. Bisa untuk ajang melatih konsentrasi (misal dalam game game action, dibutuhkan konsentrasi saat menembak, sembunyi ataupun lari). Tentunya game yang baik.
  3. Ajang menambah kawan. Dengan bermain game online (game online yang berhubungan dengan user lainnya) bisa menambah teman di dunia maya. Saling tegur sapa dan bisa untuk menjalin tali silaturahmi (misal tukeran link facebook, twitter dll ), walaupun itu lawan di game online, namun nantinya bisa jadi kawan di dunia internet lainnya (misal facebook / jejaring sosial lainnya).
Selain dampak positif game online ada juga dampak negatif dari game online, yaitu dampak yang kurang baik bagi para pengguna game online tersebut. Seperti:
  1. Tidak Kenal Waktu / Lupa Waktu. Kebanyakan dari para gamer yang sudah hobi dalam memainkan game game online yang ada sering kelupaan waktu untuk rutinitas kegiatan lainnya. Misal, waktu makan lupa untuk ngegame online ke warnet, akibatnya perut sakit dsb. . .
  2. Pemborosan. Mengapa kok pemborosan? Ya, kalau untuk para gamer yang sudah bisa mencari penghasilan sendiri sih, ini belum terlalu masalah. Namun jika masih meminta kepada orangtua, misal 1 jam = 5000 rupiah main game online sekitar 2 – 4  jam, 5ooo x 4 jam = 20rbu. Nah, bagaimana kalau sudah tidak ada uang lagi untuk main game online dan orang tua tidak memberi uang ke kalian untuk main game online ? Itu baru sekali main game, misal main game setiap hari selama sebulan sudah habis berapa coba uang yang di keluarkan untuk main game online ? . Apa tidak kasihan sama orang tua yang bekerja keras untuk mensekolahkan kita agar menjadi generasi penerus bangsa ?
  3. Lupa Kewajiban. Ini mungkin masih berkaitan dengan no 1. Sepertinya kebanyakan dari pemain game online ini masih kisaran anak – anak sampai remaja (pelajar), (walaupun ada juga sih orang dewasa – orang tua juga yg memainkan game online ini). Kewajiban para pelajar yaitu belajar. Dengan keseringan, dampak buruk nya yaitu waktu belajar semakin berkurang. Selain itu kita juga mempunyai kewajiban terhadap Agama. Dan kewajiban lainnya yang patutnya di laksanakan sebagaimana mestinya. http://www.newoes.com/dampak-positif-dan-negatif-game-online/

Jumat, 01 Juni 2012

POD (Pendidikan Orang Dewasa)


TUJUAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA UNTUK PENCAPAIAN AKTUALISASI DIRI (Individual Self Actualization)

A.    Pengertian Aktualisasi Diri
           
1.Aktualisasi diri menurut Maslow adalah Penggunaan dan pemanfaatan secara penuh bakat, kapasitas-kapasitas, potensi-potensi, dsb. Orang semacam itu memenuhi dirinya dan melakukan yang terbaik yang dapat dilakukannya. Dalam istilah lain menunjuk pada keinginan orang akan perwujudan diri, yakni pada kecenderungannya untuk mewujudkan dirinya sesuai kemampuannya. Kecenderungan ini dapat diungkapkan sebagai keinginan untuk makin lama makin istimewa, untuk menjadi apa saja menurut kemampuannya.

2.Teori Aktualisasi Diri Abraham Harold Maslow
Pengertian” aktualisasi diri ”( self actualization ) yang penulis bahas pada kesempatan kali ini adalah murodif dengan term “realisasi diri “ (self realization ) yang masing – masing mempunyai pengertian yang mengacu kepada pemenuhan pengembangan diri atas potensi dan kapasitas sendiri.
“Setiap orang harus berkembang sepenuh kemampuannya”. Pemaparan tentang kebutuhan psikologis untuk menumbuhkan, mengembangkan dan menggunakan kemampuan, oleh Maslow disebut aktualisasi diri, merupakan salah satu aspek penting teorinya tentang motivasi pada manusia. Lebih lanjut aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (self fulfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu. Mereka mengekspresikan kebutuhan dasar kemanusiaan secara alami, dan tidak mau ditekan oleh budaya. Dalam aktualisasi diri yang optimal terkandung dua unsur penting yang terintegrasi yakni kepuasan diri dan kepuasan lingkungan oleh prestasi optimal yang diraih berkat upaya keras yang bisa membutuhkan waktu bertahun – tahun. Tentu saja, proses pencapaian aktualisasi diri baru akan teraih bila lingkungan secara kondusif memberi kesempatan bagi kebebasan individu untuk berlatih mengembangkan potensinya secara optimal yang dibantu melalui proses pendidikan.



Orang yang termotivasi oleh kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri pasti telah terpuaskan kebutuhannya akan makanan, rasa aman, dan kasih sayang.

1.    Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan ini meliputi makanan, air, oksigen, suhu tubuh teratur, dan sebagainya. Yang sangat penting untuk kelangsungan hidup, sehingga paling kuat di antara kebutuhan lainnya. Inilah satu-satunya kebutuhan yang dapat dipuaskan sedemikian rupa, sehingga seseorang dapat sangat puas, meski kebutuhan ini muncul berulang-ulang secara ajek.

Mereka yang kelaparan, sangat sedikit peluangnya mendapatkan makanan (karena miskin atau dalam keadaan tidak makan berhari-hari) akan didominasi kebutuhan ini dan tidak sempat memikirkan kebutuhan lainnya. Pada orang berkecukupan, yang mereka pikirkan bukan sekadar adanya makan, melainkan soal selera. Bila yang kesulitan mendapatkan makanan bertanya, “Hari ini bisa makan atau tidak”, yang berkecukupan, “Mau makan apa sekarang?”  

2.    Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan ini meliputi keamanan fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, bebas dari ancaman (sakit, ketakutan, kecemasan, bahaya, dan keadaan chaos). Selain itu juga kebutuhan akan hukum, keteraturan, dan struktur. Berbeda dengan kebutuhan fisiologis, kebutuhan ini tidak dapat terlalu dipuaskan: tidak ada orang merasa sangat aman.

Dalam situasi ketidakpastian, misalnya dalam situasi chaos saat kondisi politik memanas, saat ada isu tsunami, dsb, kita berusaha sebanyak mungkin memiliki jaminan, perlindungan, dan ketertiban. Pada anak-anak, kebutuhan rasa aman ini sangat tinggi karena mereka dapat merasa terancam oleh berbagai situasi lingkungan: ruang gelap, binatang, hukuman dari orangtua dan guru, dsb.

Orang dewasa yang neurotik juga relatif tinggi kebutuhannya akan rasa aman. Hal ini disebabkan ketakutan irasional yang dialaminya akibat rasa tidak aman yang dibawa sejak masa kecil. Ia sering mengalami perasaan dan bertindak seperti ketika ia mendapatkan situasi mengancam ketika masa kecil. Mereka menguras energi lebih banyak daripada orang lain yang berkepribadian sehat untuk melindungi dirinya. Hal ini dapat muncul dalam berbagai gejala.

Mereka yang sering terancam hukuman orangtua di masa kecil, lebih sering berusaha mencari rasa aman dengan berbohong, melakukan segala sesuatu dengan keteraturan yang berlebihan untuk menghindari celaan. Mereka yang saat kecil merasa terhina karena kemiskinan, terpacu berlebihan untuk mengumpulkan uang atau properti sebanyak-banyaknya. Bila usahanya kurang berhasil, mereka menderita kecemasan neurotik yang oleh Maslow disebut basic anxiety.

Pada orang berkepribadian sehat, yang berhasil mengatasi kecemasan masa kecil, kebutuhan rasa aman akan menguat dalam situasi khusus, seperti ketika terjadi bencana, sakit, perang, dsb. Dalam situasi yang mengancam seperti itu kebutuhan lain yang tingkatnya lebih tinggi kurang dirasakan

3.    Kebutuhan Akan Cinta dan Rasa Memiliki
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan persahabatan, memiliki pasangan dan anak, keanggotaan dalam keluarga, keanggotaan dalam kelompok tertentu, bertetangga, kewarganegaraan, dsb. Termasuk di dalamnya adalah kebutuhan akan aspek-aspek seksual dan kontak manusiawi sebagai wujud kebutuhan untuk saling memberi dan menerima cinta.

Mereka yang tidak pernah merasakan cinta, yang tak pernah mendapat ciuman atau pelukan, dalam jangka panjang tidak akan dapat mengekspresikan cinta. Mereka cenderung mendevaluasi cinta, menganggapnya tidak penting.

Mereka yang hanya sedikit mendapatkan cinta, dapat menjadi sangat sensitif terhadap penolakan dari orang lain. Mereka memiliki kebutuhan afeksi yang tinggi: berusaha mengejar cinta dan rasa memiliki melalui berbagai cara.

Di sisi lain, mereka yang terpuaskan kebutuhan cintanya menjadi lebih percaya diri. Bila mengalami penolakan oleh seseorang, ia tidak menjadi panik, yakin bahwa ia mendapatkannya dari orang yang penting bagi dirinya.

4.    Kebutuhan Akan Penghargaan
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan penghargaan terhadap diri, keyakinan, kompetensi, dan pengetahuan bahwa orang lain mendukung dengan penghargaan yang tinggi. Menurut Maslow, kebutuhan akan penghargaan ini terdiri dari dua tingkatan: reputasi dan harga diri (self-esteem).
Reputasi adalah persepsi mengenai gengsi (prestige) atau pengakuan dari orang lain, sedangkan harga diri adalah perasaan seseorang bahwa dirinya berharga. Harga diri memiliki dasar yang berbeda dari gengsi; merefleksikan kebutuhan akan kekuatan untuk berprestasi, adekuat, penguasaan dan kompetensi bidang tertentu, yakin dalam menghadapi dunia sekelilingnya, serta kemandirian dan kebebasan. Dengan kata lain, harga diri bersandar pada kompetensi nyata, bukan sekadar pandangan orang lain.
Ada sebuah canda sehubungan dengan kebutuhan sampai tahap ini: manusia dibedakan dengan monyet dalam kebutuhan penghargaan ini. Monyet memiliki kebutuhan sama dengan manusia hingga tingkat tiga setengah, yakni kebutuhan akan gengsi. Namun, monyet tidak mungkin memiliki kebutuhan di atas level tiga setengah (kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri). Jadi, bila dalam kondisi normal seseorang masih dikejar oleh kebutuhan akan gengsi atau kebutuhan lain di bawahnya, ia tidak berbeda dengan monyet.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan ini mencakup pemenuhan diri (self-fulfillment), realisasi seluruh potensi, dan kebutuhan untuk menjadi kreatif. Mereka yang telah mencapai level aktualisasi diri menjadi lebih manusiawi, lebih asli dalam mengekspresikan diri, tidak terpengaruh oleh budaya.
Agak berbeda dengan perkembangan kebutuhan lain, bila kebutuhan penghargaan ini terpenuhi, tidak secara otomatis kebutuhan meningkat ke aktualisasi diri. Maslow menemukan bahwa mereka yang lepas dari kebutuhan penghargaan dan mencapai kebutuhan aktualisasi diri adalah yang memberikan penghargaan tinggi terhadap nilai-nilai kebenaran, keindahan, keadilan, dan nilai-nilai sejenis yang oleh Maslow disebut sebagai B-values.



Apa itu Peserta didik dan Pendidik?

PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK


Unsur dasar yang membentuk aktivitas pendidikan yaitu subyek pemberi (pendidik) serta subyek penerima (peserta didik).

A.    Peserta Didik

Peserta didik adalah suatu anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui prosese pendidikan. Peserta didik  adalah suatu obyek yang otonom yang ingin mengembangkan diri secara terus - menerus agar bisa memecahkan masalah hidup yang di jumpai sepanjang hidupnya.berbagai dimensi yang menjelma dalm peserta didik, yaitu dimensi individualitas, sosialitas, religiusitas, moralitas.Tahapan pada peserta didik yaitu: 
a.       Usia kronologis
b.      Usia kejasmanian
c.       Usia anatomis
d.      Usia kejiwaan
e.       Usia pengalaman
Teori perkembangan fisik peserta didik mencakup pengembangan: kekuatan, ketahanan, kecepatan, kecekatan, serta keseimbangan.

            Pada fase  perkembangan biologis meliputi:Masa Oral, Masa Anal, Masa Felis, Masa Laten, Masa Pubertas, Masa Genital.Fase perkembangan Intelektual terdiri dari: Tahap Sensoi Motor, Tahap Pra operasional, Tahap operasional Konkrit, Tahap Operasional Formal.Fase Perkembangan Sosial yaitu, Trust vs Mistrust, Autonomy vs Shame, Inisiative vs Guilt, Industry vs Infrority, Ego-identity vs Role on fusion, Intimacy vs Isolation, Generativity vs stagnation, Ego Integrity vs Putus asa.Teori Perkembangan Moral, fasenya meliputi: Non-Morality, Heteronomous, Autonomous.

            Kecerdasan seseorang bersifat jamak atau ganda yang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematik, lingual, musikal, visual- spasial, kinestetik, interpersonal, inrapersonal, dan natural. Kepemilikan bakat dan minat seseprang sangat berpengaruh pada prestasi hasil belajar peserta didik. 

B.     Pendidik
UU no. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen menyebut guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Kompetensi yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi yang harus dimiliki guru adalah: kompetensi professional,personal, serta social.

Profesi adalah seperangkat ketrampilan yang dikembangkan secara khusus melalui seperangkat norma yang dianggap cocok untuk tugas-tugas khusus di masyarakat. Prinsip guru yaitu berprofesi, berkomitmen tinggi, berkualitas, berkompetensi sesuai bidang, bertanggung jawab penuh atas tugasnya.Tugas pendidik adalah kewajiban mengenali masa peka yang ada pada diri peserta didik yang kemudian memberikan pelayanan dan perlakuan yang tepat. 

 Pada pasal 10 UU tersebut disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi prfesional.